Tarifparkir inap Bandara Soekarno-Hatta 2022 di depan Gedung 601 untuk mobil adalah sebagai berikut: Rp 5.000 per jam untuk 4 jam pertama 4 jam hingga 10 jam Rp 35.000 10 jam hingga 15 jam Rp 55.000 15 jam hingga 24 jam Rp 80.000 Tarif hari kedua dan seterusnya Rp 60.000 NovotelSurabaya Hotel. Novotel Surabaya Hotel yang terletak di lokasi sentral kawasan bisnis utama Surabaya, menawarkan taman dan kolam renang outdoor. Hotel ini juga menawarkan berbagai fasilitas bisnis, olahraga, dan rekreasi. Anda dapat menikmati waktu berkualitas bersama anak-anak kecil di Kids Club, Mini Outbound, atau Animal Conservatory. Cara ke Bandara Soekarno-Hatta dengan Naik Motor 2022-04-10 Ini Syarat Naik Kereta Api Mulai 5 April 2022 2022-04-10 Ini Daftar Terbaru ada dua layanan shuttle bus di Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng. MASKAPAI penerbangan Citilink melakukan penerbangan perdana rute Bandara Udara Internasional Juanda, Surabaya menuju Bandara cash. Suasana cek in di Terminal 2 Juanda Airport Home airport baru kami, bandara Juanda Surabaya terminal 2 mulai beroperasi 14 Februari 2014, tepat ketika Gunung Kelud meletus. Waktu itu, bandara yang baru saja dibuka, terpaksa ditutup kembali. Seluruh penerbangan dibatalkan, termasuk penerbangan kami ke Johor mengganti jadwal terbang, kami pun berkesempatan mencoba bandara baru ini. Saya dengan pedenya bilang ke Si Ayah bahwa terminal 2 letaknya di sebelah terminal 1. Mobil kami pun melenggang ke terminal 1 dan rencananya kami akan parkir inap di sana. Ternyata oh ternyata, letak terminal 2 ini jauh banget dari terminal 1. Dan karena ini Indonesia, tidak ada sky train atau moda transport cepat apapun yang menghubungan terminal 1 dan 2. Perlu setengah jam dalam kondisi jalan ramai. Saya uring-uringan karena kondisi jalan menuju bandara Juanda terminal 2 ini jelek banget, jalan kampung, tanpa petunjuk arah. “Jalan ini lurus, belok kiri, trus belok kiri lagi. Itu lho, bekas bandara Juanda lama, puspenerbal.” Begitu kira-kira kalau kita tanya jalan ke orang, dikiranya semua orang tahu letak bandara lama yang sekarang menjadi bandara baru setelah direnovasi. Saya menyayangkan minimnya informasi bandara baru ini. Bahkan di website resminya, tidak ada keterangan lokasi. Ketika mencari tahu tentang parkir inap pun, saya tidak menemukan info apa-apa. Akun twitter resmi mereka pun tidak merespon ketika ditanya. Meh! Minimal, kalau info di website belum beres, petunjuk jalan di lapangan sudah harus ada. Saya tidak menemukan satu papan petunjuk pun, dari terminal 1 ke terminal 2. Satu-satunya clue’ bahwa kita menuju jalan yang benar adalah gerbang besar Pusat Penerbangan TNI AL puspenerbal. Berikut peta dari bandara Juanda terminal 1 dan 2. Kapan ya, mereka akan membuat sky train? Dari T1 ke T2 tujuh km, setengah jam. Begitu melihat gerbang T2, saya mulai lega. Tampak dari luar memang cukup bagus. Nggak kalah dengan bandara di Sydney. Masuk ke gerbang parkir otomatis, kami mengambil tiket. Tidak ada petugas yang bisa ditanyai apakah bisa parkir menginap, letaknya di mana dan berapa biayanya. Baiklah, kami nekat saja, cari parkir biasa dan langsung masuk untuk cek bandara baru terasa luas dan lebih lega. Di luar gedung, meski ada tanda tidak boleh merokok, beberapa orang tetap merokok. Ya gimana ya, memang sudah tradisi warisan leluhur? p Kami juga melihat ada fasilitas air siap minum, fountain persis yang kami temui di Australia dan Singapura. Big A senyum-senyum tidak percaya. “Is it really safe to drink?” Padahal biasanya dia semangat minum dari pancuran 😀 Dekorasi toko-toko yang ada di luar konter cek in tampak baru dan cemerlang. Kami paling suka dengan toko Bon Bon, dengan mas-mas bercelemek pink. Gorjes! Tempat cek in juga luas dan nyaman. Setelah cek in, kami naik ke atas menuju imigrasi dan ruang tunggu. Sebelum imigrasi, ada pemeriksaan keamanan, dipisah antara laki-laki dan perempuan. Saya tidak masalah dengan pemisahan ini, karena memang perempuan akan diperiksa petugas perempuan kalau perlu. Hanya saja karena precils dua-duanya perempuan, saya jadi lebih repot, harus saya yang bawa anak-anak. Solusinya, tas serahkan semua ke Si Ayah, biar saya melenggang badan aja, bareng dengan anak-anak tentunya. Pemeriksaan imigrasi lancar, hanya ada dua konter, tapi memang antrean pas tidak banyak. Sampai kami ke sana akhir April, baru beberapa toko yang buka setelah imigrasi. Duty Free belum buka, penukaran uang juga belum ada. Hanya ada starbucks, burger kings, hokben dan beberapa tempat makan lainnya. T2 Juanda ini dibuka untuk mengurangi beban T1 yang sudah penuh banget. Terminal 1 tetap beroperasi melayani penerbangan domestik, sementara Terminal 2 melayani penerbangan domestik untuk airline tertentu dan semua penerbangan daftar maskapai di Juanda 1Domestik Citilink, Lion Air, Batik Air, Wings Air, Kaltstar, Trigana, Sriwijaya, Express Air. Terminal 2Domestik Garuda Indonesia, Air Asia, Mandala Tiger AirInternasional Garuda Indonesia, Air Asia, Mandala Tiger Air, Lion Air, Jetstar/Valuair, Silk Air, Singapore Airlines, Cathay Pacific, Royal Brunei Airlines, Saudia, Eva Air, China saya senangi di T2 ini, semua pesawat dilengkapi garbarata alias belalai gajah, jadi tidak perlu naik turun tangga, atau bahkan harus naik bis ke landasan karena parkirnya jauh. Fasilitas seperti ini sudah sepantasnya, karena Juanda ini termasuk airport yang pajaknya paling mahal, Rp untuk domestik dan Rp untuk penerbangan internasional. Jadi, jangan seneng dulu kalau dapat tiket murah ke LN dari bandara Juanda, masih harus bayar 200 ribu, ada travelator yang membantu kita berjalan menuju imigrasi. Travelator ini sangat membantu untuk orang-orang tua dan anak-anak dan Emak-emak yang males p. Layanan imigrasi sekarang juga lebih cepat, lebih banyak konter yang dibuka. Selepas imigrasi, pemeriksaan custom/cukai juga cepat. Setelah menyerahkan kartu kedatangan, berisi deklarasi barang-barang yang kita bawa, seluruh tas penumpang tinggal dilewatkan ke pemeriksaan X-Ray. Surprise, toilet baru di T2 Juanda ini lebih bagus dari bandara Senai dan Penang. Hore! Di dekat pintu keluar, sudah ada layanan pemesanan taksi dengan argo. Bagus lah, memang kayaknya bandaranya jadi lebih baik. Tinggal asap rokoknya itu lho… Nggak tau deh bagaimana mengendalikan tradisi’ yang satu ini. travelator imigrasi pemesanan taksi Alhamdulillah, mobil kami masih ada di tempat parkir, setelah dua hari ditinggal. Biaya parkir baru kami ketahui setelah kami melewati loket parkir. Untuk 44 jam, kami membayar Rp Sedangkan pengalaman kami yang kedua, masuk Jumat pagi jam 8 dan keluar Minggu sore jam 4, bayar Rp Coba deh hitung sendiri berapa tarif per jam atau per harinya Kami tidak begitu peduli, yang penting kami tahu bahwa parkir menginap di T2 Juanda memang bisa, cukup gampang, nyaman dan aman. Tarif parkir inap lebih murah daripada kalau naik taksi pp ke rumah. Tentu saja, kalau dibandingkan tarif parkir di Sydney airport, Juanda murah banget. Di Sydney, Rp AUD 7 cuma bisa untuk parkir setengah JAM p We love Surabaya! ~ The Emak Follow travelingprecil Banyaknya kawan-kawan yang masih bingung ketika hendak pergi ke bandara pakai mobil sendiri dan mencari tempat penitipan yang tepat membuat saya ingin berbagi melalui cerita ini. Berawal dari rencana ke Singapura mengantar keberangkatan anak sekolah disana. Biasanya kami sekeluarga berempat naik mobil sewa sewa dan drop saja di bandara Juanda Surabaya. Tapi kali ini karena barang yang dibawa cukup banyak, akhirnya saya memutuskan untuk membawa mobil sendiri. Dan saya mencari informasi di internet tentang parkir inap di bandara Juanda. Karena sebelumnya belum pernah sama sekali,tentu ada ksedikit rasa kuatir. Karena itu saya membaca banyak sekali review-review dan pengalaman orang-orang yang pernah menitipkan mobilnya di bandara Juanda Surabaya. Sayangnya, banyak informasi yang saya temukan justru membuat kuatir sebagai orang yang belum pernah menempatkan mobilnya di kawasan bandara sama sekali. Sebtulnya caranya cukupmudah untuk menitipkan mobil di area parkir bandara Juanda Surabaya. Kita tinggal masuk dengan mengambil karcis parkir seperti kita masuk dan mengutamakan parkir di sebuah area yang ada tulisan Parkir Inap. Apabila disana penuh, kita sebetulnya juga boleh menempatkan mobil di area lainnya yang tidak tertulis parkir inap. Karenaparkirinapdi bandara Juanda dihitung berdasarkan waktu. Jadi kalau seharian penuh alias 24 jam, tarifnya adalah 100 ribu per hari. Namun bukan itu parkir bandara Juanda dengan harga semahal itu bagi saya, berbeda dengan di Bandara Jakarta. Di bandara Cengkareng Jakarta tempat parkir inap adalah area terlindungi dari panas dan hujan. Sedangkan di bandara Juanda ada area parkir yang terbuka. Apalagi ketika menitipkan dalam waktu yang panas siang hari,dingin malamhari, hujan, debu pasti akan menghampiri mobil kita. Bahkan ada cerita juga di internet bahwa dia menggunakan terpal pelindung atau penutup mobil. Ketika dia kembali,penutupnya sudah terbang di tempat lain dan tidak ada yang peduli. Memang ketika saya parkir pun sebelum-sebelumnya, tidak bergitu terlihat ada petugas parkir melayani secara mandiri. Jadi termasuk kain terpal penutup pun harus kita pikirkan sendiri agar tidak terbang sampai kita pulang. Melihat kondisi dan cerita-cerita yang saya peroleh itu, akhirnya saya mencari tempat lain. Dan akhirnya menemukan Parkir Inap dekat Bandara di area skitar 10 menit perjalanan dari Bandara. Tepatnya di Semampir, pertama parkir mobil di luar area bandara Juanda, Surabaya. Adalah Bapak Syaiful, yang saya dapatkan informasi tentang tempat parkir inap miliknya dari Google Maps. Hanya sekitar 15 menit perjalanan dari Terminal 2 dan 10 menit dari Terminal 1 Bandara Juanda. Lokasinya berada diantara Terminal 1 dan Terminal 2 Juanda international Airport, Surabaya. Seperti yang sudah diketahui bahwa lokasi Terminal 1 dan terminal 2 Bandara Juanda pisah tempat dan akses jalan yang harus dilalui untuk berpindah terminal adalah area yang umumnya macat pada pagi dan sore hari. PARKIR INAP DEKAT BANDARA JUANDA YANG AMAN DAN MURAH Sebelum memutuskan untuk menitipkan mobil selama 14 hari di Parkir Inap milik Bapak Syaiful, saya mencari informasi tentang parkir inap di dalam area bandara Juanda. Seperti biasa yang saya lakukan adalah membaca sebanyak-banyaknya review di Google Map. Kenapa banyak ? Yah, namanya mau menitipkan pilih yang terbaik. Banyak review mengatakan tidak ada atap, terpapar sinar matahari sepanjang ada penutup dan berdebu. Kalaupun ditutup dengan terpal penutup mobil, banyak cerita terpalnya lepas dan tidak ada petugas yang membetulkannya. Belum lagi bulan Juli tahun 2022 ini saya dapat informasi bahwa tarifnya 100 ribu rupiah per kalau 14 hari, tentu saya harus membayar 1,4 jutaan. Akhirnya di tempat Parkir Inap milik Bp Syaiful ini saya hanya membayar 7 lembar 100 ribuan dan 1 lembar 50 biaya antar jemput PP dari tempat parkir inap ke terminal 2 bandara Juanda 50 ribu sekali jalan. Jadi totalnya habis 850 ribu rupiah untuk parkir selama 14 hari. Tempat parkirnya juga pilihan mau pakai atap atau saya memilih tempat yang pakai atap.

bagaimana cara parkir inap di bandara juanda surabaya